BTemplates.com

Featured Post

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads Top

About Me

Recent

Comment

Facebook

BTemplates.com

Kamis, 09 Februari 2017

Pengertian Metode Simple Additive Weighting (SAW)


Metode SAW sering dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW (Simple Additive Weighting) adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternatif pada semua atribut(Fishburn, 1967) (MacCrimmon, 1968).
Metode SAW dapat membantu dalam pengambilan keputusan suatu kasus, akan tetapi perhitungan dengan menggunakan metode SAW ini hanya yang menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih sebagai alternatif yang terbaik. Perhitungan akan sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Metode SAW ini lebih efisien karena waktu yang dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat.
Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada.  Metode ini merupakan metode yang paling terkenal dan paling banyak digunakan dalam menghadapi situasi Multiple Attribute Decision Making (MADM).
MADM itu sendiri merupakan suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Metode SAW ini mengharuskan pembuat keputusan menentukan bobot bagi setiap atribut. Skor total untuk alternatif diperoleh dengan menjumlahkan seluruh hasil perkalian antara rating (yang dapat dibandingkan lintas atribut) dan bobot tiap atribut.Rating tiap atribut haruslah bebas dimensi dalam arti telah melewati proses normalisasi matriks sebelumnya.
Langkah Penyelesaian Simple Additive Weighting (SAW)   Langkah Penyelesaian SAW sebagai berikut :
1.  Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.
2.  Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria.
3.  Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria(Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R.
4.  Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai)sebagai solusi.
Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah :
formula_metode_saw
rij= Nilai rating kinerja
xij= Nilai kinerja dari setiap rating
Max xij = Nilai terbesar dari tiap kriteria
Min xij = Nilai terkecil dari tiap kriteria
Contoh Kasus :
Pada pemilihan kinerja Dosen yang baik harus memenuhi 4 kriteria yaitu
T1 = Kepribadian
T2 = Pedagogik
T3 = Profesional
T4 = Sosial
Pengambilan keputusan untuk kriteria dosen dengan kinerja terbaik adalah
VariableKeteranganBobot
T1Kepribadian10
T2Pedagogik35
T3Profesional35
T4Sosial20
Ada 6 dosen yang dinilai yaitu
A1 : Ade
A2 : Budi
A3 : Cica
A4 : Dewi
A5 : Edi
A6 : Fitri
Kriteria
AlternatifT1T2T3T4
Ade60807070
Budi70907080
Cica80808080
Dewi90807080
Edi95907080
Fitri70908080
Dari kriteria nilai diatas masing masing dihitung dengan bobotnya kemudian disort descending.
Hasil akhir sebagai berikut :
Kriteria
AlternatifT1T2T3T4Bobot
Fitri7090808082,5
Edi9590708081,5
Cica8080808080
Budi7090708079
Dewi9080708077,5
Ade6080707072,5
Keputusan yang didapatkan adalah Fitri sebagai dosen terbaik dengan nilai 82,5

0 komentar:

Posting Komentar